Satelit Telkom-2 Sukses De-Orbit

  • Juni 18, 2021
Alt
Salah satu satelit yang dioperasikan oleh Telkomsat, yakni Satelit Telkom-2 kini telah memasuki masa baktinya. Tepat pada dini hari tanggal 13 Juni 2021, Satelit Telkom-2 telah berhasil dilakukan De-Orbit. Proses ini merupakan sebuah akhir panjang perjalanan pengendalian satelit, yakni proses pemindahan satelit dari lokasi orbitnya menuju keluar dan menjauh dari orbit sejauh 300 kilometer.
 
Proses De-Orbit Satelit Telkom-2 memakan waktu kurang lebih 2 minggu, dimulai dari manuver pertama yang dimulai pada hari Senin, 31 Mei 2021 sampai dengan mematikan sejumlah flight software pada tanggal 13 Juni 2021.
 
Menurut Direktur Utama Telkom Group, Ririek Adriansyah, pada acara Syukuran De-Orbit Satelit Telkom-2, Satelit Telkom-2 telah menyelesaikan misinya dengan sukses dan saat ini sudah dilakukan De-Orbit sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pada saat De-Orbit berada dalam kondisi yang baik dan memiliki bahan bakar yang memadai.
 
Selain itu, Beliaupun mengucapkan terima kasih kepada para tim yang bertugas sejak Satelit Telkom-2 masih beroperasi hingga selesai dilakukannya De-Orbit. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang bertugas mulai dari mengoperasikan dan mengawal Satelit Telkom-2 secara maksimal, bahkan melebihi umur operasionalnya” ungkap Ririek Adriansyah.
 
Menutup arahannya, Ririek Adriansyah berpesan agar Telkomsat senantiasa bersiap mempersiapkan regenerasi talenta-talenta berbakat dibidang satelit agar dapat meneruskan masa depan Telkomsat.
 
Di waktu yang sama, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Group, Edi Witjara, mengungkapkan bahwa kehadiran Satelit Telkom-2 telah membantu performansi Telkom Group selama 15 tahun dan memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Telkomsat karena telah sukses membawa fungsi dari Satelit Telkom-2 sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
 
Selain itu, Edi Witjara pun memberikan arahan mengenai skenario strategis (Corporate Strategic Scenario/CSS) Telkomsat sebagai perusahaan satelit yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas bisnis satelit.
 
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama Telkomsat, Endi Fitri Herlianto, telah mempersiapkan sejumlah Satellite Roadmap hingga 5 tahun kedepan. “Dari tahun 2020 hingga 2025 ada beberapa rencana yang harus dipersiapkan, salah satunya pengadaan satelit HTS di slot orbit 113°BT. Hal ini kami lakukan agar Telkomsat menjadi perusahaan yang besar dan memiliki daya saing global.” jelasnya kepada para tamu undangan.
 
Satelit Kebanggaan Milik Indonesia
 
Sejak diluncurkan pada 16 November 2005, Satelit Telkom-2 menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki satelit sendiri sejak diluncurkannya Satelit Palapa A1 pada tanggal 8 Juli 1976. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai negara ketiga di dunia, yang memiliki Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) yang pada saat itu terbatas hanya pada televisi dan SLJJ di 40 Kota di Indonesia.
 
Satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini merupakan pengganti dari Satelit Palapa B-4. Sedangkan untuk peluncurannya, Telkom Indonesia mempercayakan Arianespace Perancis. Satelit Telkom-2 mengorbit di 118 BT dengan memiliki kapasitas 24 transponder C-Band dan memiliki berat hingga lebih dari 1,9 ton.
 
Mendukung Berbagai Layanan Telekomunikasi
 
Satelit Telkom-2, dapat mendukung dua jenis layanan utama Telkom. Pertama, layanan komersial. Layanan ini meliputi transmisi backbone (SLJJ, SLI, internet), jaringan akses dan bisnis VSAT untuk Enterprise serta broadcasting. Kedua, Satelit Telkom-2 juga mendukung peningkatan densitas telepon dan penyebaran telepon, baik telepon fixed wireline maupun fixed wireless ke seluruh wilayah Indonesia. Jangkauan layanan ini termasuk di remote area untuk menyediakan Universal Service Obligation (USO) di desa-desa yang belum terjangkau sarana telekomunikasi.
 
Membantu Menggerakkan Perekonomian Nasional
 
Keberadaan Satelit Telkom-2 mendorong dan membangkitkan roda ekonomi nasional secara umum dan khususnya di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya tidak dapat dijangkau oleh layanan telekomunikasi. Hal ini dilihat dari volume penggunaan telepon yang semakin banyak.
 
Selain itu, keberadaan satelit ini dapat mendukung transaksi perbankan, perdagangan, pemerintahan, pendidikan, pertahanan, keamanan serta hiburan yang dibutuhkan masyarakat di berbagai penjuru negeri.
 
Proses Migrasi Trafik Satelit
 
Pada tanggal 12 April 2021, Satelit Telkom-2 melakukan rangkaian proses De-Orbit yang terakhir yaitu migrasi trafik ke Satelit Telkom-3S dan Satelit Merah Putih. Proses migrasi ini dilakukan oleh para tenaga muda berpengalaman dari Telkomsat. 
 
Proses migrasi trafik di Satelit Telkom-2 yang telah berhasil dilakukan menandakan bahwa masa bakti Satelit Telkom-2 selama lebih dari 15 tahun menyatukan telekomunikasi di Indonesia telah selesai.
 
Terima kasih Satelit Telkom-2
Arsip