CDO Telkomsat Paparkan Peran Satelit Merah Putih 2 untuk Menghubungkan Indonesia dengan Lebih Baik

  • Maret 15, 2024
Alt
Jakarta 7 Maret 2024 - Dalam sebuah wawancara yang diadakan oleh Sea Today Business, Direktur Pengembangan Telkomsat, Anggoro Kurnianto Widiawan, berbagi wawasan mendalam mengenai peluncuran satelit terbaru oleh Telkom Indonesia, yaitu Satelit Merah Putih 2. Acara yang berlangsung hangat ini menyoroti langkah besar yang diambil oleh Telkom Indonesia melalui anak perusahaannya yakni Telkomsat, dalam memajukan konektivitas internet di seluruh wilayah Indonesia.
 
Peluncuran Satelit Merah Putih 2, yang menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, adalah bagian dari upaya berkelanjutan TelkomGroup untuk menyediakan akses konektivitas yang merata di seluruh Indonesia. Satelit ini sebagai satelit berkapasitas besar pertama milik Telkom Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, cakupan, dan kemampuan jaringan secara signifikan.
 
“Satelit Merah Putih 2 memiliki tujuan utama untuk membawa kapasitas tambahan, cakupan, serta kemampuan untuk TelkomGroup dalam menyediakan konektivitas yang lebih baik dan bermakna di seluruh Indonesia, tidak hanya di area dengan populasi tinggi tetapi juga di daerah terpencil, termasuk di laut," ungkap Anggoro.
 
Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan bahwa Satelit Merah Putih 2 ini berbeda dengan satelit-satelit yang pernah di luncurkan oleh Telkom, Satelit Merah Putih 2 adalah Satelit berkapasitas besar, yang pertama bagi TelkomGroup, yang memungkinkan Telkom untuk menyediakan kapasitas dan kekuatan yang lebih bagi masyarakat. Anggoro berharap, "Dengan satelit ini, kami ingin meningkatkan pengalaman pengguna hingga sepuluh kali lipat dibandingkan dengan satelit sebelumnya, memperluas cakupan kami, dan menjangkau pengguna di wilayah terpencil."
 
Mengenai target pelanggan, Anggoro menyebutkan bahwa kapasitas satelit ini umumnya dipesan oleh operator VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang memanfaatkan kapasitasnya untuk melayani para penggunanya seperti perusahaan, sektor perbankan,  dan sektor pertambangan. "Fase pertama akan sangat membantu operator VSAT untuk menyebarkan dan memperluas cakupan layanannya serta memperluas aplikasinya kepada pengguna," tambah Anggoro.
 
Menghadapi persaingan bisnis, beliau menggarisbawahi bahwa satelit merupakan bagian dari ekosistem konektivitas digital yang sangat kompetitif. "Satelit memiliki karakteristik unik yang tidak sensitif terhadap jarak, yang berarti biaya konektivitas dari Jakarta ke Jayapura sama dengan biaya konektivitas antara 2 gedung di Jakarta yang dikoneksikan melalui satelit. Dengan karakteristik unik ini, kami percaya permintaan untuk satelit kami akan terus meningkat."
 
Di akhir wawancara, Anggoro menyatakan harapannya akan dampak operasional satelit terhadap kehidupan sehari-hari, "Kami berharap dapat memperkuat jaringan komunikasi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, sehingga memudahkan komunikasi antar masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil." Ini menunjukkan dedikasi Telkomsat dalam menghubungkan seluruh Indonesia melalui perluasan konektivitas dan peningkatan akses digital. 
 
#DiscoverNewHorizons
Arsip